Serapan Tenaga Kerja Turun, Imbas Melambatnya Kegiatan Usaha Di Jabar
Serapan Tenaga Kerja Turun, Imbas Melambatnya Kegiatan Usaha Di Jabar. Pada triwulan III/2018, serapan tenaga kerja di Jawa Barat (Jabar) mengalami perlambatan dibanding triwulan sebelumnya. Penurunan tersebut disinyalir akibat melambatnya dunia usaha di Jawa Barat (Jabar) .
Kepala Grup Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Ismet Inono dalam laporan bulannya mengatakan, kondisi penyerapan tenaga kerja pada triwulan III/2018 turun dibandingkan triwulan sebelumnya, tercermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) yang minus 4,92%.
“Akibatnya, penyerapan tenaga kerja lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya sebesar 0,25%,” ungkap Ismet dalam laporannya yang dikutip, Minggu (4/11/2018).
Menurut Ismet, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha di Jabar pada triwulan III/2018 tumbuh melambat dibandingkan periode sebelumnya dari 10,73% menjadi 3,80%. “Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat triwulan III/2018 yang awalnya diperkirakan 1,59% (qtq), ternyata lebih rendah dibanding realisasi triwulan sebelumnya yang sebesar 3,74% (qtq),” papar Ismet.
Untuk diketahui, penopang ekonomi Jabar adalah sektor pengolahan, pedagangan besar, konstruksi, pertanian, dan lainnya. Sayangnya, pada triwulan III seluruhnya melambat. Mulai dari sektor industri pengolahan (dari SBT 1,83% menjadi SBT 1,49%), sektor perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan motor (dari SBT 2,66% menjadi SBT 2,10%), sektor konstruksi (dari SBT 1,66% menjadi SBT 0,99%). Juga sektor pertanian, kehutanan dan perikanan (dari SBT 0,30% menjadi SBT -3,11%).
Namun demikian, BI memperkirakan kegiatan usaha pada triwulan IV/2018 akan mengalami ekspansi. Hal ini terindikasi dari SBT prakiraan kegiatan usaha pada triwulan IV/2018 sebesar 24,75%, meningkat dibanding realisasi pada triwulan laporan sebesar 3,80%.
Comments
Post a Comment